Sabtu, 06 Oktober 2012

belajar merangkai CDI untuk motor

MERANGKAI CDI MOTOR


hay gan apa kabar kalian?... semoga baik baik aja ya.
N semoga aja kondisi motor kamu juga baik-baik aja. walaupun setiap hari roda gak pernah berhenti yang penting mesin tetap sehat ya,,, hahhahaha,,,

bagi kalian yang kondisi motornya kurang beres, terutama masalah pada CDI. mungkin CDInya mati. 
nah daripada kita beli di toko yang harganya mahal. mending kita rangkai sendiri, habisnya juga gak terlalu banyak. dan yang pasti pengalaman kita bertambah gan.
langsung aja ya kita siapkan alat-alatnya:
  1. solder
  2. timah/tenol
  3. PCB (yang sudah dilubangi)
  4. kabel ( 5 biji warna berbeda)
untuk rangkaian CDInya sebagai berikut:




selamat mencoba gan, semoga berhasil dan bermanfaat..

jangan lupa di SHARE ya buat temen-temen kita....

Rabu, 25 Juli 2012

mengenal komponen-komponen sistem pengisian pada mobil


Charging system

1.    Fungsi sistem pengisian adalah untuk menghasilkan arus listrik guna disuplai ke komponen-kompponen yang butuh dan juga buat menggecass battry.
2.    Komponen-komponen sistem pengisian:

1)    Battery
2)    Kunci kontak
3)    Fuse
4)    Ampere meter
5)    Lampu indikator
6)    Voltage regulator
7)    Alternator
Ø  Rotor coil
Ø  Stator coil
Ø  Rectifier
Ø  Slip ring
Ø  Brush
Ø  Fulley
Ø  Fan
Ø  Bearing
3.    Rangkaian sistem pengisian:

4.    Cara mencari terminal-terminal voltage regulator


1)    Carilah resistor ! ada 2 kabel yang berhubungan dengan resistor. Kaabel yang dikeling besar adalah terminal F dan kabel satunya berarti terminal IG.
2)    Cari kabel kelingan besar selain pada terminal F. kabel tersebut adalah terminal L.
3)    Cari platina di dekat kumparan relay lampu. Platina yang dilengkapi platina tengah. Pada saat platina ttengah ditekan, adalah berhubungan dengan terminal B.
4)    Cari kabel yang dikeling dengan body/ hubungan dengan platina massa. Kabel tersebut adalah terminal E.
5)    Cari kumparan relay lampu. Telusuri ujung ujungnya. Salah satu hubungan kemassa dan ujung yang lain di hubungkan dengan terminal N.

5.    Cara kerja sistem pengisian

A.   Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati

Bila KK diputar pada posisi ON, arus dari battry akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil. Pada waktu yaang sama, arus battry juga mengalir ke lampu pengisian (CHG) dan akibaatnya lampu jaadi menyala (ON).
Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut:
a.    Arus yang ke field coil
Terminal (+) battrey   -  fusibel link  -   kunci kontak (IG switch)  -  sekring  -   terminal IG regulator  -  poin PL1  -  poin PL0  -  terminal F regulator  -   terminal F altenator  -  brush  -  slip ring  -  rotor coil  -  brush  -  terminal E alternator  -  massa  body.
Akibatnya rotor terangsang dan timbul kemagneten yang seharusnya arus ini disebut arus medan (field corrent).
b.    Arus ke lampu charge
Terminal (+) bateray  -  fusibel link  -  kunci kontak IG (IG sekring)  -  lampu CHG  -  terminal L regulator  -  titik kontak P0  -  titik kontak P1  -   terminal E regulator  -  massa bodi.
Akibatnya lampu change akan menyala.

B.   Cara kerja mesin dari kecepatan rendah ke kecepatan sedang.
Sudah mesin hidup dan rotor berputar, tegangan/ voltage dibangkitkan dalam stator coil, dan tegangan neutral dipergunakan untuk voltage relay.karena itu lampu change jadi mati. Pada waktu yang sama tegangan yang dikeluarkan beraksi pada voltage regulator. Arus medan (field corrent) yang ke rotor dikontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan terminal B yang beraksi pada voltage regulator. Deminkian salah satu arus medan akan lewat menembus arus tidak menembus R, tergantung pada keadaan tititk control PL0.

Catatan:
Bila gerakan P0 dari voltage relay, membuat hhubungan dengan titik kontak P2. Maka pada sirkuit sesudah dan sebelum lampu pengisian teganganya sama. Sehingga arus tidak mengalir ke lampu dan akhirnya lampu mati. Untuk jelasnya aliran arus pada masing-masing pristiwa sebagai berikut:
a)    Tegangan neutral
Terminal N alternator  -  terminal N regulator  -  magnet coil dari voltage relay  -  terminla E regulator  -  massa body.
Akibatnya pada magnet coil dari voltage relayakan terjadi kemagnetan dan dapat menarik titik P0 dari P1 dan selanjutnya  P0 akan bersatu dengan P2 dengan demikian lampu pengisian jadi mati.
b)    Tegangan yang keluar (output voltage)
Terminal B alternator  -  terminal B regulator  -  titik kontak P2  -  titik kontak P0  -  maagnet coil dari voltage regulator  -  terminal ER regulator  -  massa body.
Akibatnya pada coil voltage regulator timbul kemagnetan yang dapat mempengaruhi posisi dari titik kontak (point) PL0.
Dalam hal ini PL0 akan tertarik dari PL! sehingga pada kecepatan serdang PL0 akan mengambang (seperti terlihat dalam gambar di atas).
c)    Arus yang ke field (field current)
Terminal B altenator  -  IG switch  -  fuse  -  teminal IG regulator  -  poin PL1  -  poin PL0  -  resistor R  -  teminal F regulator  -  terminal F alternator  -  rotor coil  -  terminal E alternator  -  massa body.
Dalam hal ini jumlah arus / tegangan Yng masuk rotor coil bias melalui 2 saluran.
Ø  Bila kemagnetan di voltage regulator besar dan mampu menarik PL0 dari PL1, maka arus yang ke rotor coil akan melalui resistor. Akibatnya arus akan kecil dan kemagnetan yang ditimbulkan rotor coilpun kecil (berkurang).
Ø  Sedangkan kalau kemagnetan pada voltage regulator lemah dan PL0 tidak tertarik dari PL1  maka arus yang ke rotor coil akan tetap melalui point PL1  poin PL0. Akibatnya arus tidak melalui resistor dan arus yang masuk ke rotor coil akan normal kembali.
d)    Output corrent
Terminal B alternator  -  batray dan beban  -  massa body.
C.   Cara kerja mesin dari kecepatan sedang ke kecepatan tinggi

Bila putarn mesin bertambah, voltage yang dihasilkan oleh kumparan stator naik. Dan gaya tarik dari kemagnetankumparan voltageregulator menjadi lebih kuat.
Dengan gaya tarik yang lebih kuat, field current yang ke rotor akan mengalir terputus-putus (intermittenly). Dengan kata lain, gerakan titik kontak PL0 dari voltage regulator kadang-kadang membuat hubungan dengan kontak PL2.

Catatan:
Bika gerakan titik kontak PL0 pada pada regulator berhubungan dengan titik kontak PL2, field current akan dibatasi. Bagaimanapun juga, point P0 dari voltange relay tidak akan terpisah dari point P2, sebab tegangan neutral terpelihara dalam sisa flux dari rotor. Aliran arusnya adlah sebagai berikut:
                                      I.        Voltage neutral (tegangan netral)
Terminal N alternator  -  terminal N regulator  -  magnet coil dari voltage relay  - terminal E - regulator  -   massa body.
Arus ini juga sering disebut neutral voltage.
                                    II.        Out put voltage
Terminal B alternator  -    terminal B regulator  -    point P2  -   point P0  - magnet coil dari N regulator  -   terminal E regulator.
                                   III.        Tidak ada arus ke field current
Terminal B alternator  -   IG switch  -   fuse  -   terminal IG regulator  -   resistor  -   terminal F regulator  -   terminal F alternator  -   rotor coil  -   atau  -   poin PL0  -  poin P2  -   ground  -   terminal E alternator  -   massa.
Bila arus resistor  mengalir terminal F regulator  rotor coil  massa. Akibatnya arus yang ke rotor ada. Tapi kalau PL0 nempel PL2 maka arus mengalir ke massa, sehingga yang ke rotor coil tidak ada.
                                  IV.        Output current  
                          Terminal B alternator  -   battray  -   massa.

Senin, 23 Juli 2012

mengenal komponen-komponen sistem pengapian pada mobil


INGITION SYSTEM
1.    Fungsi sistem pengapian adalah untuk menghasilkan api.
2.    Komponen-komponen sistem pengapian:
a.    Battery
b.    Kunci kontak
c.    Fuse
d.    Koil
e.    Condensator
f.     Platina
g.    Distributor
h.    Kabel tegangan tinggi
i.      Busi
3.    Rangkaian sistem pengapian:



4.    Fungsi komponen pengapian:
1)    Battery berfungsi sebagai penyimpan sumber arus untuk kebutuhan komponen-komponen pada kendaraan tersebut.
2)    Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan sumber arus dari battery ke komponen-komponen pada kendaraan.
3)    Coil berfungsi untuk mengubah arus 12v dari battry menjadi lebih besar 20kv.
4)    Platina berfunsi untuk memutuskan dan mengalirkan arus pada kumparan primer.
5)    Condensator ada 2 fungsi:
a.    Untuk menampung muatan listrik.
b.    Untuk mempercepat pemutusan arus pada platina.
Cara kerja: pada saat platina mulai membuka maka sisa sisa alirn dari kumparan primer yang melewati platina masih cenderung terjadi, yaitu dalam bentuk loncatan bunga api.terjadinya loncatan bunga api pada platina menimbulakn beberapa kerugian, antara lain:
                                      I.        Menyebapkan platina terbakar dan cepat aus.
                                    II.        Menyebapkan pemutusan tegangan sekunder tidak terjadi secara mendadak akibatnya tegangan aekunder lemah.
Dengan pemasangan condenser maka beberapa kerugian diatas dapat dikurangi. Munculnya percikan bunga api dapat dikurangi karena pada saat platina mulai membuka maka sisa arus yang mengalir melalui platina akan diserap oleh condenser sehingga munculnya bunga api pada platina dapat dikurangi. Dengan adanya penyerapan arus listrik dari platina ke condenser maka sisa sisa arus akan terserap seketika sehingga pemutusan arus pada platina terjadi secara mendadak.
Kalau di platina muncul percikan bunga api besar, gantilah condensernya. (0,22uf-0,27uf).

6)    Fungsi distributor dapat di bagi dalam 4 bagian ;
1. Bagian pemutus / arus . Pada bagian ini terdiri dari

a. breaker point (contact point / point )
  Fungsinya adalah untuk memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi induksi pada kumparan sekunder coil .induksiterjadi pada saat breaker point I putus atau terbuka 
Lihat gambar ;

b. camlobe ( nok )
Fungsinya adalah untuk mengungkit breaker point agar dapat memutus dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer coil 
Lihat gambar ;

C kondensor
  Fungsinya adalah untuk menghilangkan /mencegah terjadinya loncatan api atau bunga api listrik pada breaker point. Kemampuan dari suatu kondensor dapat di tunjukkan dengan berapa besar kapasitasnya.kapasitas kondenser di ukur dalam (uf ) mikro farad.pada kendaraan Toyota ,condenser yang di pergunakan ada 3 macam ;
  Condenser kabel warna hijau kapasitasnya 0,15 uf
  Condenser kabel warna kuning kapasitasnya 0,22 uf                                                                          Condenser kabel warna biru kapasitasnya 0,25 uf


 
Terbakarnya breaker point sering juga di akibatkan oleh condenser yang tidak sesuai dengan kapasitasnya atau kapasitasnya tidak normal.

2. Bagian Distributor
Bagian ini berfungsi membagi – bagikan ( mendistribusikan )arus tegangan tinggi yang di hasilkan / di bangkitkan oleh kumparan sekunder pada ignition coil ke busi pada tiap –tiap silinder sesuai dengan urutan pengapian .bagian ini terdiri dari tutup distributor dan rotor
Lihat gambar ;


3
. Bagian Governor Advancer
Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan mesin .bagian ini terdiri dari Governor weight dan governor spring ( pegas governor )
Gambar di bawah ini menunjukkan kontruksi dari Governor Advancer
4. Bagian Vakum Advancer
Bagian ini berfungsi untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian pada saat beban mesin bertanmbah atau berkurang. Bagian ini terdiri dari breaker plate vakum advancer ,yang akan bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.


7)    Busi berfungsi untuk menghasilkan percikan api sehingga BB di dalam ruang bakar dapat terbakar.

mengenal komponen-komponen sistem stater pada mobil


    
    
    
    
    



 

AUTOELECTRICAL
STARTING SYSTEM
INGITION SYSTEM
CHARGING SYSTEM
BODY LIGHTING SYSTEM
INSTRUMENTATION SYSTEM


Starting system
  1. 1.    Fungsi sistem starter adalah untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan.
  2. 2.    Komponen sistem starter adalah:

a.    Battery
b.    Kunci kontak
c.    Fuse
d.    Magnetic switch:
Ø  Pull in coil
Ø  Hold in coil
Ø  Plunger
Ø  Plat kontak
Ø  Terminal (30/B, M/C, 50/ST)
e.    Unit motor starter:
Ø  Field coil
Ø  Brush/sikat
Ø  Lamel/komutator
Ø  Armature coil
Ø  Batang pendorong
Ø  Starter cluth
Ø  Pinion gear
Ø  Body motor starter
  1. 3.    Fungsi komponen-komponen sistem starter:

1)    Battery berfungsi sebagai penyimpan sumber arus untuk kebutuhan komponen-komponen pada kendaraan tersebut.
2)    Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan sumber arus dari battery ke komponen-komponen pada kendaraan.
3)    Fuse berfungsi sebagai pemutus arus listrik pada saat terjadi konsleting.
4)    Magnetic switch memiliki dua fungsi, yaitu:
·         Mendorong pinion gear sehingga berkaitan dengan pinion gear.
·         Bekerja sebagai main switch atau relay yang memingkinkan arus yang besar dari battery mengalir ke motor starter.
5)    Pull in coil berfungsi untuk menarik plunger sehingga pinion gear berhubungan dengan gear box.
6)    Hold in coil berfungsi untuk mendorong plunger sehingga pinion gear lepas dengan gear box.
7)    Field coil berfungsi untuk membangkitkan medan magnet yang diperlukan untuk memutarkan armature.
8)    Brush dibedakan menjadi dua:
·         Sikat positif (+) cirinya dudukan sikat positif dilengkapi dengan PCB sebagai isolator.
·         Sikat negatif (-) cirinya tidak dilengkapi dengan PCB sebagai isolator.
Sikat yang melemah dan sikat yang telah aus akan mengakibatkan persinggungan yang kurang baik dengan sekmen komutator. Akibatnya timbul tahanan kelistrikan yang terlalu tinggi pada titik persinggungan dan akan mengurangi supply arus ke motor dan menurunkan momen yang dibangkitkan.
9)    Lamel/komutator/sekmen berfungsi untuk meneruskanarus dari sikat (+) ke armature dan dari armature ke (-).
10) Armature, bagian motor yang berputar, terdiri dari armature core, armature coil, komutator dan laen-laen. Armature berputar diakibatkan dari interaksi antara medan magnet yang dibangkitkan oleh field coil dengan armature coil.
11) Starter cluth berfungsi untuk meneruskan motor stater ke ring gear. Dan untuk memutuskan putaran dari ring gear ke motor starter jika mesin sudah hidup.
12) Tuas pendorong berfungsi untuk mendorong pinion gear agar berhubungan dengan ring gear.
13) Pinion gear berfugsi untuk meneruskan putaran dari poros motor starter ke ring gear.
Kondisi gigi pinion gear sangat mempengaruhi mudah tidaknya pinion gear masuk pada ring gear. Jika pada bagian depan gigi pinion gear/patah, maka pada saat pinion gear masuk ke ring gear susah. Hal ini ditandai dengan suara “krok” pada saat mulai di stater. Jika pinion gear rusak lebih baek diganti (jangan diperbaiki), karena jika hasil perbaikan tidak sempurna justru akan menyebabkan kerusakan pada ring gear.
  1. 4. Ragkaian sistem starter: